Thursday 22 March 2012

Jemari oh Jemari

Dear Cerita Centong,

Awal cerita dari peristiwa perkelahian antar pemuda yang terjadi di dekat wilayahku, loch apa hubungannya dengan baking hahaha...
Singkat cerita dari perkelahian tersebut yang menjadi korban adalah sahabat ku sewaktu di SD dahulu. Dari cerita aku mengatahui bahwa temanku itu menangkis samurai sehingga melukai tangan kanan dan tiga jarinya hampir putus. Aku shok mendengarnya karena walau gimanapun tangan adalah alat vital dalam kehidupan.

Membayangkannya saja sudah membuat aku tidak bisa tidur apalagi ini terjadi pada sahabatku. Aku coba menghubungi dia tapi handphonenya tidak diangkat. Tersadar dari lamunan ternyata waktu sudah jam 12.00 malam, teringat atas pesanan coklat paraline customer yang besok harus diantar.
Tanpa pikir panjang aku bangkit dari tempat tidur dan langsung ke dapur. Sepi suasana malam itu tapi aku harus berani demi profesionalisme seorang bakulan cieelee .... walau baru amatiran hehehe...

Singkat cerita akupun sudah berkelut dalam pembuatan coklat paraline,walau pikiran ini terpecah atas musibah yang dihadapi sahabatku. “Aduhh,,,,” kalimat itu yang keluar dari mulut ketika menyadari jemari teriris pisau tapi aku tidak memperdulikan dan terus bekerja.
Pokoknya coklat paraline ini harus selesai cepat. 15 menit terus berjalan alangkah terkejutnya aku setelah menyadari darah segar berceceran di ubin dapurku. Darahnya sangat banyak seketika itu kumerasakan sakit
pada jemari tengah yang teriris tadi, sakitnya sangat luaaaarrrrr biasa pasti lukanya sangat parah atau jangan-jangan jarinya putus “waaddduchhh....terputus”teriakku.
Aku berteriak sekeras-kerasnya membangunkan ibu dan ayah.”Kenapa...kenapa”,mereka panik. Dengan mata tertutup kuberikan tanganku ke mereka, dengan sigap mereka mengobatiku sampai detik itupun aku belum mau melihat jemariku.
Sampai mereka selesai dan menyakinkan bahwa jariku tidak kenapa-kenapa. Leeeegggaaaa rasanya ketika aku lihat jemarinya masih utuh walau lukanya cukup parah, kata ayahku pisau tepat mengiris arteri jadi darah yang dikeluarkan cukup banyak dan sakitnya baru terasa ketika beberapa saat.

Senangnya ternyata semua hanya ketakutanku saja dan yang lebih senangnya ternyata aku sanggup menyelesaikan coklat paraline tersebut. Keesokan harinya aku mendapat kabar bahwa sahabatku baik-baik saja. Jari-jemarinya setelah dioperasi sudah dapat digunakan seperti biasa.

Hikmah yang dapat diambil, seharusnya dalam bekerja pikiran harus tenang jangan banyak melamun apalagi saat berhadapan dengan hal-hal yang berbahaya seperti pisau atau api. Pokoknya selalu salut dech untuk senior-senior di NCC.

Love.....u all


Pengirim  : Fera
Domisili   : Jakarta

No comments: