Thursday 13 June 2013

Tak ada rotan, akar pun pun jadi

Membaca banyaknya status FB tentang keluhan seputar tingginya harga wysman atau menghilangnya wysman dari pasaran, selintas membuat saya berpikir, emang segitu hebatnya ya si wysman ini? Orang mana sih pak wys ini?
Jagoan mana sama mas wisnu ali martono yg jd moderator 15ribu org atau wis-wis lainnya? Hehehehe....

Saya,
Jujur bukan pengguna wysman
Terlebih saya juga bukan pemain kue kering.
(Tangan saya gendot2 ya, jadi rada males ngurusin kue kering yg printilan2 dan cepet abis dimakan begitu)

Jadi,
saya kurang mengerti penderitaan bakulan wysman.
Saya tidak mengerti, kenapa harus menggunakan wysman ketimbang orchid atau blue triangle
Atau bahkan margarine
Saya pun tidak memahami,kenapa sebuah wysman bisa membuat produksi bakulan berhenti.

Tapi satu hal yg saya mengerti
Bahwa a great chef/bakers or apalah namanya
Tidak tergantung pada bahan dan alat
Tp pada skill of surviving.
Itulah sebabnya skill ini diasah diajang masterchef dgn mystery box atau challenge lain
*berharap pak didi han dan beng bisa cerita pengalaman mereka

Jika wysman langka,
Bukankah inilah saat yg tepat melatih diri dan resep baru tanpa butter?
(Teringat posting mba Besta arlita ttg kue kering margarinenya, yg jg jadi andalan disaat wysman naik harga th lalu)

Jika wysman mahal,
Bukankah inilah saat yg tepat untuk menghubungi supplier dan mencoba menggunakan butter oil substitute?
*colek Charisma Wu

Saya teringat di kelas kue kering yg saya ikuti bersama mba riana ambarsari dan juga berbincang bersama mba Fat di awal saya mengikuti kelas cake dasar beberapa tahun lalu
Para suhu ini jelas mengatakan bahwa TIDAK ada alasan utk TIDAK berkarya.

Ketika itu mba Fat cerita ia mengawali karir nya dengan 5 alat sederhana saja
Yaitu baskom, mikser tangan, loyang lapis surabaya, oven, dan ah, saya lupa satu lagi.
Ia memotivasi saya yg kala itu masuk dapurpun dilarang, bahwa tak ada alat2 keren dan canggih, saya tetap bisa memulai berjualan.

Mba Riana juga kerap mengatakan pengganti2 bahan jika tidak ada bahan yg tercantum dalam resep susah didapat didaerah asal peserta
(Teringat saya pada postingan bu Heritha yg menggunakan sisa buttercream menjadi kue kering dgn menambahkan terigu dan telur serta resep buttermilk cupcakes nya yg menggunakan bahan pengganti)

Bahkan beberapa chef hebat luar negeri kerap membuat acara memasak di area2 yg terisolasi, seperti kota terpencil, hutan, padang pasir dll, hanya untuk memperlihatkan bahwa keterbatasan bahan dan minimnya alat bukan halangan menciptakan karya enak dan luar biasa
(Yah, meski memang bisa saja tayangan tersebut sudah disetting duluan, tapi buat saya, tetep inspiratif kok)

Dan bukankah sesuatu yg kreatif itu harganya menjadi jauh lebih mahal dan dicari-cari ketimbang yang biasa2 saja?
Kue lemon atau snowball atau jaan hagels NCC menjadi idola dirumah saya, karena bosannya melihat nastar, putri salju dan kastengels setiap natal.

Kita ini warga NCC loh..
Spirit berani mencoba dan berbagi resep itu wajib hukumnya

Jadi,
Marilah teman-teman sekalian,
Sebagai ciptaan termulia karena dibekali dgn akal,
Ketiadaan wysman sebaiknya ditanggapi dengan kepala dingin, hati dingin dan pikiran positif.

Mari buka lagi koleksi resep kita,
mari belajar "naik kelas" dari bakulan biasa yg didukung alat dan bahan hebat, menjadi bakulan luar biasa yg bermotokan "apapun bahannya, apapun alatnya, saya tetap menghasilkan kue/masakan enak"

Semoga cukup menenangkan tangis teman2 pengguna wysman ya..
*group hugs!

*tarik selimut, peluk guling, balik tidur lagi, abis begadang kerjain tesis


Best Regards,
Angelia Novincy Umboh

Tuesday 11 June 2013

Awal Sebuah Perjalanan


Sebenarnya saya sudah lama sekali ingin bercerita, tetapi karena penyakit “M” alias malas yang sudah stadium 4 terus merajalela, tetapi akhirnya dengan dorongan dari ibu saya dan juga dorongan hati, akhirnya jadi juga deh ceritanya…. Jadi begini ceritanya….
 
Saya mantan mahasiswi perhotelan yang lebih memilih kerja kantoran daripada kerja di hotel atau pun restoran. Dikarenakan jam kerja yang lebih nyaman dan libur di hari sabtu dan minggu. Ternyata setelah menggeluti dunia kerja kantoran, rasanya mau kembali ke hotel atau restoran karena memang disitu lebih nyaman dan lebih terasa lebih fun aja. Ooopppss, tapi disini saya tidak mau menceritakan tentang pekerjaan saya, namun lebih kepada perjalanan hidup saya dari kerja sama orang hingga akhirnya memutuskan untuk menggeluti usaha bakulan.
 
Awalnya kenapa saya memutuskan untuk membuka usaha bakulan, itu juga karena waktu itu saya sudah “desperado” (bukan lagunya eagle loh) alias putus asa karena pada waktu saya memutuskan untuk berhenti kerja tetapi lapangan kerjaan baru tidak kunjung datang juga. Atas dukungan dan dorongan ibu saya, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba membuat makanan, debut bakulan saya waktu itu adalah macaroni panggang. Setelah try out resep (kayak anak sekolah ya pake ujian try out, hehe) macaroni panggang, saya iseng kasi ke sodara saya untuk dicoba. Ehh,, taunya dia malah sebarkan ke teman-temannya di sekolah. Akhirnya berbuah hasil deh, dari situ pesenan mulai berdatangan (kayak semut kalo dikasi gula).
 
Saya dan ibu saya merupakan kaum minoritas di keluarga kami. Gak tau juga ya kami itu salah apa, tapi pastinya kami selalu dipojokan, dan pasti selalu ada omongan yang gak enak dari sodara kami, yang bisa kami lakukan hanyalah menghela napas dan berdoa untuk mereka supaya bisa berubah (terutama ibu saya yang orangnya paling sabarrrrr baanngggeett deh, beda dengan anaknya yang selalu panasan kayak kompor meledug, hehehe). Apalagi pada saat saya tidak kerja alias pengangguran, wahh banyak banget deh omongan yang menyakitkan hati, seperti disayat-sayat pisau rasanya (aduhh pujangga banget ya bahasanya). Lalu semuanya itu berangsur berubah dengan seiringnya pesanan saya bertambah banyak, bisa dibilang dari seminggu cuma 1x ada orderan, hingga seminggu bisa 3-4x ada orderan (kayak minum obat ya,,).
 
Ada kejadian aneh sekaligus lucu pada waktu itu, dimana saya sedang mencari-cari pekerjaan lewat internet maupun koran, sodara saya hanya bertanya,” mau pekerjaan tidak?” ya pastinya saya jawab boleh dong. Lalu dia meminta alamat email saya dan menjanjikan untuk memberikan kabar lewat sms ataupun telepon. Tetapi semuanya itu hanyalah janji belaka saja. Lalu setelah dia tahu kalau saya sedang memulai usaha bakulan saya, anehnya saya mulai ditawari pekerjaan. Tentunya saya dan ibu saya bingung, “loh kok orang udah mulai usaha kenapa baru ditawari kerjaan”. Ya, saya coba untuk merespon dengan baik, dengan mengirimkan CV saya, itung-itung iseng-iseng berhadiah lah saya pikir. Lumayan kan jadi double income gitu (namanya juga manusia pasti gak ada puasnya ya). Darisitu memang ada beberapa panggilan, tetapi ya seperti yang sudah-sudah, proses selanjutnya pun tidak kunjung datang. Akhirnya saya memutuskan untuk fokus di usaha bakulan saya. Mungkin memang sudah diberikan jalan sama Tuhan kali ya.
 
Tentu saja cobaan itu tidak berhenti begitu saja, pasti ada lagi ada lagi. Waktu itu saya mulai dilemma, antara mau kerja atau bakulan. Karena waktu itu ditawari kerja di luar negeri. Memang kerja di luar negeri adalah keinginan saya sejak saya masih kuliah, lebih tepatnya setelah saya pulang training dari Malaysia. Memang gak enak ya si “dilemma” ini, mau bakulan iya, tapi keluar negeri juga iya. Saya juga punya cita-cita punya usaha sendiri yang tentunya bergerak di bidang makanan, dan saya juga berpikir kalo memang mau serius di bisnis ini, harus dimulai dari sekarang. Setelah melalu proses kebingungan dan ke-dilemma-an, akhirnya saya coba berdiskusi dengan ibu saya dan teman dekat saya juga. Menurut ibu saya, coba aja diambil, kan bakulannya tetap bisa dijalani oleh ibu saya, sedangkan teman saya juga berpendapat yang sama, untuk dicoba aja (aduh coba-coba, emang makanan apa. Kalo ga enak tinggal kasi bumbu atau buat baru, ini kan bukan makanan masalah hidup dan mati nih,, bingung tingkat tinggi). Ya udah setelah pikir-pikir, ya saya coba deh kasi CV-nya. Tapi ya tetep terus terima orderan dong. Mungkin memang saya udah kebal sama yang namanya tolakan atau bahasa halusnya, tidak ada kelanjutan proses lamaran, ya udah berlalu begitu aja, secara orderannya datang terus kayak air mengalir dari tempat tinggi (nyanyi-nyanyi kayak iklan aqua jaman dulu).
 
Usaha bakulan saya, tentunya terus berjalan, tapi ada kendala lain waktu terima orderan macaroni cukup banyak yaitu warna kurang kuning keemasan alias golden brown (bukan merk pewarna atau es krim magnum ya), karena waktu itu saya masih menggunakan oven jadul alias oven otang, yang masih bebahan bakan minyak tanah. Jujur saya gak bisa loh manggang dengan oven otang ini. Karena takut jatoh ovennya saat diletakkan diatas kompor minyak tanah. Tentunya saya berguru dengan ibu saya yang udah mahir banget buat kue, tetapi lebih memilih kerja dan buat kue hanya untuk sambilan. Ibu saya punya sebutan tersendiri yaitu “penjual kue musiman”. Ya karena memang dia lebih banyak terima orderan saat musim lebaran dan musim-musim yang lain kalo memang ada. Ok, back to topic ya. Setelah dipikir matang-matang dan dengan dana yang seadanya akhirnya kami memilih untuk membeli oven gas bekas. Karena menggunakan oven otang, lumayan buang waktu, tenaga, dan biaya. Setelah di try out oven gasnya, lumayan berbuah hasil, dari situ orderan macaroni ataupun orderan kue lainnya datang terus. Puncaknya pada saat lebaran kemarin. Memang usaha bakulan ini menjanjikan kalo memang mau di seriusin. Wong, saya mulai dari nol untuk masalah buat adonan kue, masak, manggang dan kawan-kawannya, saya jadi bisa, dan semua itu memang berbuah hasil. Tadinya saya gak punya oven gas jadi punya, trus yang tadinya ga punya “bebeh” alias blackberry akhirnya jadi punya.
 
Pernah saya berpikir kalo ibu saya itu malu punya anak seperti saya, yang kerjanya cuma malas-malasan dirumah, tetapi setelah saya bertanya dia tidak pernah malu, malah dia terus berusaha untuk membuat saya pintar dengan memberikan kursus kue dan semangat untuk terus maju. Memang saat ini saya masih dibantu oleh ibu saya dan beliau masih tetap sambil kerja. Tapi saya ingin dia benar-benar berhenti kerja dan ikutan fokus bersama saya di bakulan ini.
 
Memang hidup yang kita jalani hanyalah titipan dari Tuhan, semuanya bisa Dia ambil kapan saja dan bisa dirubah kapan saja apabila memang umat-Nya mau dekat dengan-Nya dan terus memuji Dia, dan tentunya berusaha. Semuanya pasti akan diberikan oleh-Nya. Hidup ini memang sulit dan rumit, tetapi dengan kita selalu berusaha, berdoa, dan tetap menjalankan apa yang ada tanpa mengeluh dan melihat ke belakang, semuanya pasti ada jalannya, dan semuanya pasti dimudahkan jalannya... Mudah-mudahan kedepannya saya bisa lebih rajin lagi karena modal bakulan adalah rajin, belajar dan berdoa.
 
Jakarta, 28 December 2012.
Tetap terus berusaha untuk mewujudkan cita-cita menjadi seorang bakulan yang sukses.
-Angel-

Brownies Sakti Mandraguna

Hampir 1 bulan yang lalu saya dapat kesempatan nengok adik bungsuku ke Dubai. Dia sudah hampir 8 tahun kerja di sana sebagai senior flight attendant di salah satu maskapai milik Afganistan. Baru sehari saya sampai di Dubai sudah ditinggal adik karena harus tugas di Kabul selama 4 hari. Untungnya di apartment tempat dia tinggal cukup lengkap home appliences-nya. Ada kompor listrik, mesin cuci + dryer, mesin cuci piring, microwave daaaan.....2 buah oven!! Melihat ada oven nganggur, saya langsung mupeng dan sakaw doong ! Bongkar bongkar laci dapur, cuma ketemu 1 buah whisker. Nggak ada mikser. Karena napsu bikin kue nggak bisa di tahan, saya nekad ke pergi ke pasar sendirian untuk beli mikser dan bahan baku untuk bikin brownies.

Setelah semua bahan dan alat komplit, mulai deh saya baking. Malamnya adik saya pulang dan disambut wangi brownies yang fresh from the oven. Begitu makan sepotong brownies langsung dia merem melek :-D..katanya "OMG!! Enjeeess benjeeesss Mbaaak (enak banget Mbak) !!".
 
Besoknya dia bawa sisa brownies ke kantor, dan siang itu saya dapet bbm dari adik saya, "Mbak, your brownies is such a hit at the office! I never have so many people visited my desk just to have a taste of your cake. Ntar bikinin lagi ya Mbak..banyak yang request nih!".
 
Malam itu saya baking lagi 2 loyang brownies dan dibawa adik saya ke kantor keesokan harinya. Siang hari saya dapat bbm lagi, "Mbak, gara-gara brownies-mu, aku dapet extra day off 2 hari lhooo! Yipiiiiieeeeee!!!! Besok bikin lagi ya Mbak. Kayaknya kalo besok aku bawa brownies lagi, bisa di jadiin ibu negara nihh!"....buset deh.. sakti banget jampi jampi brownies-kuuuh...hahahahaha!!
 
Alhasil...selama 5 hari berturut-turut saya bikin brownies untuk semua teman-teman di kantor adik. Even the CEO loved those brownies!
Setelah eforia brownies mereda, aku bikin kaastengels, schotel ayam, dan red velvet cake..and they all looooove it !
 
Tapi saya jadi mikir niih... mereka suka cake bikinan saya karena memang enak atau karena gratis yaaaa??? Hmmmmm......sebodo aah! Yang penting adik saya happy dapat tambahan cuti 2 hari.hehehe...

Salam,
Novi - Semarang

Pengalamannya Seru, Hadiahnya apalagi

Hello NCC tercinta,

Saya mau berbagi cerita sedikit ya. Hari ini saya senang sekali dan semakin percaya diri ketika hasil karya saya mendapat Juara 3 dalam acara "Cooking Competition" Kompas Women Fiesta 2013. Saya sangat bersyukur. Niat saya ikutan lomba adalah untuk menambah pengalaman. Gimana ya kalau ikut serta dalam cooking competition itu? Saya sangat penasaran. Memang saya paling suka menonton berbagai acara masak. Salah satu acara dari luar seperti "My Kitchen Rules" dimana dua orang peserta dalam satu group berlomba untuk menjadi juara, adalah favorit saya. Di setiap babak penyisihan mereka harus menyajikan 3 set menu, menu pembuka,  menu utama dan menu penutup. Dalam acara ini memang terlihat bagaimana stressnya menyelesaikan 3 set menu dalam waktu yang sudah ditentukan.

Nah waktu lomba 'Berkreasi dengan Krimer" dirilis, dalam hati saya langsung timbul niat untuk ikut perlombaan. Memang bukan karena hadiahnya loh, terus terang. Walau memang hadiahnya keren keren juga. Niat saya hanya satu yaitu doing my best. Dan mau menguji diri sendiri bisa kerja ga kalau waktunya ditentuin begitu dan lihat orang lain juga ramai-ramai berkreasi. Pasti seru!

Sewaktu si MC hitung tanda mulai, waduh jantung ini debar debar seperti waktu dulu debar ketemu pacar wkwkwkwkk...serius beneran loh. Kayaknya syukur juga ada tuh celemek merah yang cantik jadi bisa nutupin debaran jantung ini hahaha... Tapi panik benaran. Dari rumah saya sudah rencana akan membuat 2 jenis presentasi dengan dessert yang sama, tiba-tiba MC bersama Ibu Fatmah bilang waktunya hanya 30 menit. Dalam hati bertanya, bukannya 45 menit ya seperti disebut di milist sebelumnya? Waduh gimana dong? Tapi ya sudahlah aku lanjutkan saja. Terakhir memang Ibu Fatmah mengatakan kalau waktunya tidak cukup.  Syukurnya memang sebelum acara mulai saya sempet kenalan dengan si Mr. Black alias si oven. Karena rumah saya jauh dari tempat lomba dan takut telat, saya memang datang lebih awal, bahkan sebelum mall-nya dibuka hahaha. Nah waktu bertemu panitia, ternyata mereka sudah sibuk mempersiapkan peralatan lomba, mikser, blender, dan si oven. Begitu melihat oven, saya langsung tanya kepada panitia bagaimana cara pengoperasiannya. Intinya saya sudah memahami cara kerja ovennya. Dan ketika dessert saya masuk oven, saya set aja ke suhu 210'C  walau sebenernya untuk lemon tart itu suhu oven ada di 180' C. Dalam hati harus dipercepat saja. Tidak hanya suhu oven yang saya tingkatkan, tapi saya juga set oven pake api atas bawah, soalnya saya kan bikin lemon tart jadi sangat tertolong dengan adanya api atas juga. Cuman saya sangat yakin begitu disebut hanya 30 menit, ya sudahlah, yang lemon tart panjang tidak usah dipresentasikan. 

Jadi, begitu saya kelar bikin shortbreadnya langsung masukin ke loyang brownies dan loyang cupcake. Tancap gas bikin lemon tartnya. Begitu lemon tartnya kelar saya hanya punya waktu sangat sedikit. Yang bikin stress saat saya masih mencampur bahan lemon tart dengan whisker, si Mbak Besta yang pas di sebelah saya sudah mulai membersihkan mejanya dan menyiapkan set presentasinya. Wah...dan tidak lama sempat  melirik, dessertnya sudah jadi 4 biji. Oh ya ampun...makin kencang degup jantung ini. Tapi saya ingat untuk tetap tenang dan fokus. Saya sudah siapin semua garnish dari rumah. Lagi-lagi karena belum pernah ikutan lomba sejenis, semuanya saya bawa, bahkan termos berisi air panaspun saya bawa. Maksud hati ya untuk memotong lemon tart yang bentuk panjang. Untuk memotong lemon tart, supaya potongannya bagus, sebelum memotong, pisau potongnya harus dicelupkan dulu ke air panas. Nah, itulah sebabnya termos pun saya bawa sehingga bawaan saya sukses overweightnya dan sukses juga pegel-pegelnya. Saking banyaknya yang dibawa pas perlombaan saya sendiri sampe kesulitan cari ini itu. Sudah lupa taruhnya dimana karena panik dan dikejar waktu. Teman-teman, ini pelajaran berharga ya. Lain kali tidak usah membawa boks super size dan beberapa wadah tambahan yang bikin repot gitu. Cukup membawa koper saja seperti sarannya Mbak Heryanti Saleh. Tulang punggung saya pasti ga akan pegel gitu kalo bawa koper. Karena memang benar, bahkan 2 hari setelah lomba, pinggang, badan dan kaki saya masih pegel-pegel. Makasih ya Mbak Heryanti yang baik hati untuk sarannya. Lain kali kalau ada lomba harus bawa-bawa peralatan, saya pasti akan bawa koper saja hehe...

Masih terus menenangkan diri, saya bersihkan meja, lalu ambil piring saji, dan mulai dari yang printilan kecil-kecil. Saya ingin menyajikan presentasi yang bisa memperkuat penampilan dan tentunya menambah citarasa lemon tartnya. Akhirnya, Puji Tuhan sebelum waktu habis, saya bisa menyelesaikan semua dan senang sekali mendapat pujian seperti dari MC yang mengatakan presentasi saya cantik sekali juga beberapa pujian tentang rasa lemon tart yang cheesy, enak dan seru. Seneng sekali hati ini walau saat itu belum tahu siapa juaranya. Ternyata, saat Ibu Fatmah sendiri yang mengumumkan posisi ke-3, saya tak menyangka bisa menang. Saya sangat bersyukur. 

Semakin semangat untuk bangkit dan terus belajar meningkatkan diri. Saya berdoa kesuksesan seperti yang diraih para senior di NCC juga akan saya peroleh. Ibu Fatmah memang jadi inspirasi bangat buat saya.

Sejak HMFF NCC Februari 2013 kemaren baru ini bertemu  dalam event lagi ya. Dalam perlombaan ini saya juga sempat berkenalan dengan senior-senior di NCC.  Jadi semakin banyak tahu dan semakin dekat rasanya. Semangat NCC memang menyebar dan membuat suasana seru apalagi dengan kehadiran Ibu Fatmah dan Pak Wis ya. Saya salut dengan semangat NCC, salut dengan ketekunan Ibu Fatmah yang selalu mau memberi ilmunya. NCC memang TOP bangat! Saya bangga jadi member NCC.

Untuk Kompas Women Fiesta, sekali lagi terima kasih ya untuk semua hadiahnya. Buat para juri NCC juga terimakasih, buat Ibu Fatmah dan Pak Wis yang selalu setia menjadi pendorong untuk bangkit, terimakasih saya dan salut!!! Semoga di hari yang akan datang lewat event-event berkualitas, gema NCC semakin menggelora di antero persada.

Salam Desserts Enak,



Trinitati Saragih (Tati)
http://www.katdesserts.blogspot.com

A note after lomba Berkreasi dgn Krimer, Kompas Woman Fiesta 25 Mei 2013

Ga menang.
Juara harapan jg ga menang
Kl kata mba sindhi savira "uda ga ada harapan lg ngel"
Hahahaha...

Tapi ngga sedih loh.
Ciyus.
Padahal ni ya, bawaan uda paling banyak (saingan sama mba vita dapur vita)
Trus ini bikin canolli2an nya (baca: semprong) itu dari jam8 malam s/d jam 3 pagi. Total jadi 3toples. 2toples gosong&ga bisa terpakai. Itupun sampe di venue, ndilalah beberapa lempem. *tepok jidat

Terus nyambung ga tidur karna nyambung bikin zebra pie cone nya
Dan itu si gelas+mangkok coklat utk plating.

Intinya diangan2 si uda kebayang itu microwave oven electrolux
*walo tetep ada niat sampingan seperti kaya bu yanti saleh, yakni berhuru-hara bersama NCC (yak, betul, huru-hara, bukan hurai-hurai, wakakakak...)

Tetapi, I'm so grateful

Awal tiba di venue, tereliminasi dr lomba kreasi krn hrs dipindahkan ke lomba shopping race.
Alasan eliminasi? Simple, karna angel ga bakal komplain dan tetep huru-hara
dan emang bener ini acara sueper hueboh..*colek mba Riana yg berasa gempa bumi krn angel bikin vidclip Demi Tuhan-nya Arya Wiguna,hihihihi

Inti lombanya: setiap peserta belanja barang2 yg di-instruksikan dan ga boleh nombok. Simple ya?

Masing2 peserta diberi kartu perdana Indosat Aura+pulsa 5000, dan hrs diaktifkan saat itu jg krn instruksi diberikan ke kartu tersebut.

Dan tentu saja, tas belanja Carrefour yg berguna sekali.
Oh ya, kami dibekali masing2 Rp 100.000 utk belanja

Belanjanya? Bahan2 Seafood Salad
Yakni 1jenis seafood, 3jenis sayur dan 1 dressing.

Angel berhasil belanja dgn sisa 20ribuan lebih. Belanjanya udang,jagung kaleng,zucchini dan lettuce serta lemon grass dressing.
Dan sisa uangnya? Boleh disimpan! Yeay!!!
Bahkan hasil belanjaan jg boleh disimpan! Uhuuuuyyy...

Disini tuh kocak, rebutan2 bahan makanan. Trs sok pake strategi sama mba sindhi, yg ujungnya ga jalan jg itu strategi, trs diracunin sm pak joko bilang salmon itu mahal, duitnya ga cukup *padahal ci lily+pak wisnu beli salmon!!

Tapi apapun lah intrik2 didalamnya (angel sempet nabrak oma2,ampuni saya ya Tuhan..)
Ini lomba seru abis la. Karna ternyata pemenangnya????
Cowo dari medan, belanjanya cuma 27ribu sahaja sodarah sodarah!!!!
*dia belanjanya apa aja sikkk?!
Hadiahnya? Voucher belanja carrefour 3juta *sirik

Dan beberapa cowo juga hasil belanjanya jauh lebih baik dr kami para wanita.
Pak joko sisanya 31ribu. Tisna sisanya Rp 50.700
Mas wisnu? Jangan ditanya... Sisa 8ribu :D

Dan lanjut ke acara cookingnya.
Pas tiba divenue, tiba2 (mba besta arlita dan sindhi savira kl ga salah) pada blg: ga boleh pake kompor.
And I : what???!!!#@*$
Kenapa? angel tuh mau buat mousse.
Syarat buat mousse? Yak betooolll... Coklat di-tim. Which is pake kompor.

Pasrah. Tp tetep NCC Spirit donk ya.
Ga boleh nyerah. Sok bilang "yauda dioven aja la" kan kebetulan disediakan oven.

Pas di oven? Yak, oven nya ga panas2 sodarah2, ngga ngerti kenapa. Ga sempet cari tau juga kenapa (bukan oven angel soalnya ya dan ngejar waktu 30menit...)

Tp pas dimasukkin coklatnya leleh dikit, yaudala, lanjut aja. *mulai baca mantera

Kocok whipcream. Bawa Elle&Vire. Heh?! Kok ga set2 dan malah cair???
Gimana neh?! Yg salah creamnya apa mixernya, uda ga sempet ngecek lg demi si MC uda treak2 15mnt lg
*ini toh rasanya pressure test masterchef nya Beng

Puji Tuhan, ada mba vita dari dapur vita yg membantu dengan whipcreamnya yg sudah dikocok pula!
*ngaku dosa ni ke juri2..thank you mba vit,pelukkkk...

Akhirnya berhasil terselamatkanlah itu mousse.
Rasanya? Pas.
Kl panitia2 yg uda makan, kayanya ga objektif utk ditanyakan rasanya. Krn sepertinya org2 kompas itu hanya kenal rasa enak dan enak sekali,hihihi...

Tp buat angel, semua pas.
Kalo pun sampe menang, akan ga fair, krn angel dibantu mba vita.
Tetapi yg bikin makin pas?
Karena jurinya bilang, kreativitas angel membuat gelas+mangkok dari coklat itu orisinil, cukuplah buat angel yg 2th boro2 akan ikut lomba, malah ga bisa masak sama sekali (dilarang masuk dapur malah).

Lebih pas lagi?
Meja angel sebelahan sama mba sindhi, jd walau bermasalah mba sindhi bisa bikin angel tetep tenang. Didepan angel? Selalu ada mba besta arlita, bu yanti saleh dan mba vit dari luar arena yg selalu support dan bilang, santai Ngel, santai...
Dibelakang angel? Ada mba Fat, yang support angel juga bahkan nyomotin itu semprong2 beberapa kali. Yg terakhir ngabisin juga mba fat, hehehehe...*entah ini doyan,enak,lapar atau kasian

(Oh ya, angel buat semprong pake resep NCC loh, super gampang, dan buanyak jadinya. Bedanya angel ga pake wijen tapi cinnamon. Resep ada diweb atau buku 60 resep snack yaa..*jualan.com)

Jadi buat angel, semua pas..
For me, I am a winner with all those supports and blessings thou I didn't win, right?

*teringat sebelum acara cooking, mas wis bilang: kalo jodoh, pasti menang Ngel. (Apa muka angel keliatan mupeng bgt sm itu oven ya?hihihihi...)

Tp memang winner 1-3 jawara deh.
Ada yg bawa vas bunga segala loh..
Dan dari mereka, angel jadi belajar lg apa aja yg kurang
Contohnya ni, dulu awal2 masak, angel ga bisa nge-garnish atau plating loh. Inget banget teteh nicke bilang: angel km kok fotonya biasa banget sik?!

Baru mulai belajar plating dan lain2, Ya dari buku2 NCC dan buku food photography mba riana
*hayo pada beli sebelum keabisan, ga rugi. (Jualan again)

So I learn a lot from this event thou judulnya huru-hara.

Tapi above all, acara ini super fun!
Kayanya dari 4hari acara kompas, baru hari ini yg seru krn ada NCC

Bahkan, semua peralatan memasak electrolux yg digunakan di disc 50% loh
(Blender juicer, mixer dan oven)

Ah, how I love NCC dengan mottonya masuk surga bersama-sama.


#MoralOfTheDay baca ROTG dengan super jelas!


Best Regards,
Angelia Novincy

Ehm..speaking of Tidak Profesional

Selama ini saya pikir,
saya ini termasuk bakulan yg safety player-pemain aman
alias ga bakal ada deh curhat2an
secara saya ini kan dagelan abis

jadi saya termasuk jajaran penikmat blog cerita centong kita tertjintah
dan bukan penulisnya
*inget mba tira

eh ndilalah..
dapet juga kasusnya
emang jadi org itu harusnya ga boleh takabur ya,hihihi...

berawal dari orderan ayam kodok untuk acara paskah
dimana slot sudah tipis, hanya utk 2ekor saja lagi, karena saya kebetulan juga merayakan paskah

dan disaat sedang berisitrahat sejenak sambil menonton Argo di XXI
(hadiah dari kekasih)
masuklah BBM

Customer (C) : Halo, apakah benar jual ayam kodok?
Angel (A) : (dari sapaannya ketauan kl customer baru dan bukan dari inner circle) Betullll..
C: Saya ada rencana pesan untuk hari Minggu Pagi 31 Maret, bisa diinfokan untuk harganya?
A: ada email mba? Angel kirim paketnya dan juga fotonya
C: ada, boleh kirimin ke saya di .........
A: Ya, Angel kirim ya
(5menit kemudian)
A: Angel sudah kirim ya mba. 

singkat cerita malam ini dia bertanya kurang lebih menghabiskan waktu dari Argo masih iklan, sampe si Ben Affleck nya uda masuk ke Iran (setengah cerita)
yang diakhiri dengan :

C: Aku tanya mama dulu ya mba, oya Gak bisa kurang mba, siapa tau ada diskon
(diawal2 bahasanya seperti nyonya besar dengan menggunakan "SAYA", diujung2 malah seperti nawar ke pasar)
A: Monggo mba (pembicaraan diskon disensor ya), tapi kalo jadi, angel jangan dikabarin dadakan ya mba, karena hari raya, supaya angel pesen ke tukang ayam jumat, sabtu ayamnya datang, sabtu malam dibuat, minggu pagi bisa dianterin
C: Siap

Jumat tgl 29 maret malam (abis ibadah Jumat Agung) dia sms pkl 10.38PM
C: Mba jadi aku pesen ayam kodok, paket xxx utk minggu 31 maret 2013, tlg dianter ke jl.... jam 10 pagi ya mba
A : baik mba, konfirm pesenan ayam kodok paket xxx utk minggu 31 maret 2013, pkl 10 pagi, dianter ke jln.... mohon ditransfer DP nya 50% ke rek... ya, terimakasih ya mba

sabtu 30 maret pkl 09.00 pagi
A: (RESEND SMS Terakhir)

Sabtu 30 Maret pkl 10 pagi
A: (telp hp C) ga diangkat2

Sabtu 30 Maret pkl 10.30pagi
A: (telp hp C) ga diangkat2

Sabtu 30 Maret pkl 10.50pagi
A: (telp hp C) ga diangkat2

Sabtu 30 Maret pkl 11.15pagi
A: (telp hp C) ga diangkat2

Sabtu 30 Maret pkl 11.51
A: (telp hp C) ga diangkat2

Sabtu 30 Maret pkl 11.52pagi
A: (telp ke no lokal yg diberikan semalam) dan ternyata dijawab oleh ayah C, yang mengatakan beliau tidak tahu mengenai pemesanan ini dan akan menghubungi C segera
saya juga jelaskan bahwa saya perlu dibayar segera DP nya jam 12 siang itu karena harus belanja

Sabtu 30 Maret pkl 12.01siang
C: (SMS) kalo saya transfer pasti saya kabarin, saya sedang nikahan.

secara otomatis,
selaku bakulan yg full, saya langsung balik kerjakan orderan lain yg sudah deal, sudah DP bahan sudah bayar full
mindset saya begini: mungkin dia ga jadi order.

Sabtu 30 Maret pkl 1.40PM (posisi angel sedang kehabisan pulsa dan sudah menuju lokasi untuk ngeMC acara Painting Exhibition & Fundraising)
C: (SMS) mba saya sudah transfer DP nya 505 dari rek a/n .... tolong dikonfirmasi balik ke saya,thanks

Sabtu 30 Maret pkl 06.13pm
A: (SMS) maaf mba, saya baru isi pulsa, maaf mba, sedari pagi saya saya coba hubungi mba tapi ga ada kbr sampe tadi siang jam 12 mba blg sdg nikahan. krn lewat dari jam 12 saya sudah ga bisa belanja lagi mba, uda pada abis.
Jadi saya kembalikan saja DPnya. mohon di sms no rek nya ya mba, saya transfer. terimakasih

C: no rek BCA ... a/n...saya minta dikembalikan dan konfirmasinya secepatnya (sepertinya mulai emosi)

A: hai mba, tenang saja mba, jam 9.30pm saya selesai ngeMC lsg sy trf dan konfirmasi kok. ditunggu paling telat jam 9.30 ya mba, trimakasih

C: Saya bukan masalah uang dengan cepat dikembalikancuma kenapa dibatalkan semepet ini, dan anda tidak memberi batasan untuk jam transfernya, sangat TIDAK PROFESIONAL

A: (wes, tak cuekin kabeh, lha wong org lagi ngeMC. lagipulaaaaaa... sepertinya dia butuh kacamata utk membaca bbm dan berkomunikasi lbh baik dgn ayahnya yg menerima pesan via tlp)

A: malam mba, Rp... sdh dtransfer ke BCA a/n.... dgn no rek....terimakasih

C: (ngilang, ga ada konfirmasi, ga ada bilang terimakasih)

moral of the story:
kita memang cuma bakulan rumahan dan customer adalah raja. tetapi mereka tetap manusia dan bukan TUHAN yg harus didewakan. ada kalanya harus bisa assertif (tegas tapi tidak menyakitkan)

ada kalanya betul sebagai penyedia barang dan jasa kita harus merendah
tapi bukan untuk direndahkan terutama jika kita sudah melakukan sesuai prosedurnya
(jadi teringat kisah bu matre ttg prosedur dan tanggung jawab ni)

bicara mengenai profesional bukan sekedar menyediakan barang dan jasa sesuai kesepakatan
tapi menurut saya, dengan saya memberitahukan saya tidak bisa melaksanakan pesanan dan berinisiatif mengembalikan DP itu sudah termasuk tanggungjawab yg mana jelas termasuk dalam profesionalisme bekerja
yakni bahwa saya tidak mengambil apa yg bukan menjadi hak saya
dan saya bekerja sesuai dengan prosedur yg berlaku

dan selaku customer atau buyer, jika memang ia menganggap dirinya profesional,
alangkah baiknya jika ia pun berinisiatif memberi kbr sedini mungkin mengingat orderannya yg mefet.
dan akan lebih profesional jika ia bisa mengatakan terimakasih setelah ditransfer kembali DP nya
 
so, speaking of professionalism anyone?

Ceritaku...

Alamak.. Rainbow Cake yang kubuat subuh2 kejar-kejaran ama kurir kue buat ke Malang di buang ke tong sampah.... 
 
Pagi-pagi sudah aku buat rainbow cake diameter 20cm plus permintaan konsumen dengan cheese frosting yang tebel. 10 telur, cheese cream, whipped cream melayang semua deh.. 
 
Siang2 sebelum jam 12 sudah kuantar ke agen kurinya, sudah wanti2 minta paketan kilat biar besoknya sampe. Sudah pake blue ice.. Semuanya hancur lebur di tong sampah penerima  :(
:(( cryingSudah deg2an kok kemarin belum sampai RC nya, ternyata bener baru hari ini sampai dan dapat bbm "Vin, RC nya dah mpe, tapi baunya aneh". langsung lemes turun ke bumi paling dasar. 
 
Akhirnya kubalas saja "Buang aja deh kalau gitu". Mengingat konsumen ini adalah teman SD yang sudah seperti saudara, maka seperti pahlawan kesiangan kubilang "Gak usah bayar deh kue nya gakpapa". Padahal di hati sudah gak karuan lemesnya dan pusing tujuh keliling. 
 
Pengalaman deh, lain kali gak mau aku kirim RC dengan cheese frosting lagi. Kapok sangat amat deh, sampai2 ada konsumen lain yang minta kirim ke Klaten setengah kutolak (serem juga kalau sampai masuk tong sampah lagi dan usaha smua sia2 deh).


Vina 

Solo