Monday 12 March 2012

Tragedi Lapis Legit

Cerita ini terjadi beberapa bulan yang lalu. Di saat saya sedang sering mengerjakan orderan lapis legit, maklum habis  kursus ceritanya nih, jadi harus giat menawarkan produk baru sebagai ajang latihan juga ...cieeeeh...

Singkat cerita, pada suatu hari, saya mengerjakan lapis legit yang rencananya akan dibawa keluar kota esok hari untuk acara seserahan. Meski akad nikah customer tersebut baru hari Jum'at minggu depannya, namun besok mereka sudah harus berangkat menggunakan pesawat. To be honest, mengerjakan lapis legit ini perjuangan berat sebetulnya untuk saya, selain tidak bisa ditinggal, tidak ada asisten rumah tangga, saya juga masih memiliki satu putri berumur 2 thn yang hobinya melipir di kaki mamanya. Jadi setiap ada order lapis legit, anak bungsu saya ini harus diimport dulu ke tempat orang tua saya atau si mama tidak bisa bekerja.

Hari itu, kebetulan hari minggu, si bungsu sudah sudah mandi dan sarapan, siap di import ke tempat neneknya. Jam 12.00 siang saya baru mulai bekerja karena harus mengantar anak saya dulu. Setelah sekitar hampir 3 jam saya sauna di depan oven, akhirnyaaaa tiba saatnya untuk memanggang lapisan teratas, yang artinya sebentar lagi selesai nih acara saunanya. Loyang sudah masuk ke dalam oven sekitar satu menit, kemudian saya dengar bunyi cesssssss dari tabung gas disebelah oven saya.

Ow my god....sempat panik tapi langsung buru-buru saya matikan keran gasnya. Bau gas lumayan tercium, pintu langsung saya buka, bagian atas dan bawah oven pun saya buka, saya terdiam sejenak krn bingung apa yg musti dilakukan dengan si lapis legit yg berada di dlm oven.
Akhirnya lapis legit tsb saya putuskan untuk tetap berdiam diri didalam oven dengan pintu oven tetap ditutup. Yang ada dalam pikiran saya, si lapis legit ini harus tetap panas. Begitu dicek oleh suami, ternyata karet dalam tabung gas tersebut rusak dan langsung diganti pada saat itu juga dengan karet cadangan yang selalu saya stok dirumah.

Saat itu saya sudah pingin nangis rasanya, terbayang kerja keras 3 jam tapi ternyata bermasalah di lapisan paling atas. Saya cuma bisa  pasrah deh seandainya si lapis legit ini gagal karena ada proses pemanggangan yang terhenti. Seandainya gagal, saya akan kembalikan seluruh uang customer atau saat itu juga saya akan menuju ke bakery terkenal untuk menggantikan lapis legit yang gagal dengan yang baru namun tetap jujur pada customer dan memberikan discount besar untuk customer.
Kalau saya harus membuat ulang, sudah pasti tidak mungkin. Stock butter dirumah tidak cukup, mau ke pasar dan TBK banyak yang tutup karena ini hari Minggu dan waktu pun sudah mepet. Setelah diperbaiki, akhirnya oven saya nyalakan kembali. Saya tekan permukaan lapis legit tsb dan sepertinya baru setengah matang. Saya lanjutkan kembali memanggang lapisan teratas. Kemudian stlh pemanggangan lapisan teratas tersebut saya lanjutkan dengan pemanggangan api bawah selama 20 menit.

Sambil menunggu pemanggangan dengan api bawah, saya hubungi customer saya tsb, menceritakan kejadian yg saya alami dan berani menanggung segala konsekuensi jika customer kecewa. Namun Alhamdulillaaaah, customer tsb sangat baik hati. Dia bilang its okay. Jika bantat akan tetap diterima. Karena tidak tega dengan bakulnya yang sudah capek capek depan oven.
Adeeeem ....rasanya hati saya, dan setelah pemanggangan selesai, alhamdulillaaah ternyata hasilnya tidak bantat. Saya tidak tahu, apakah karena loyang tetap saya biarkan di dalam oven selama tabung diperbaiki atau memang sudah rejeki saya kalau lapis legitnya tidak bantat. Hehhehe...



Pengirim : Rifda R Yanti
Domisili  : Jakarta

No comments: