Semula berawal saat suamiku pulang dari suatu pameran dan membawa tepung. Sepintas lalu tidak berbeda dengan tepung terigu, tetapi setelah aku baca brosurnya ternyata itu adalah tepung mocaf (singkatan dari "modified cassava flour") yaitu tepung yang terbuat dari ketela yang dengan pengolahan tertentu sehingga mempunyai sifat yang hampir sama dengan tepung terigu hanya tanpa gluten.
Entah mendapat dorongan darimana aku mulai browsing mengenai mocaf, dan akhirnya tahu, bahwa karena tidak mengandung gluten, maka bisa digunakan untuk substitusi terigu bagi mereka yang menderita celiac disease, maupun untuk anak anak yang autis.
Tetapi ada satu pertanyaan kecil lagi yang mengganjal, apakah memang mocaf yang ditanam petani kita, bisa sedikit saja mengganti terigu.
Aku pernah mendengar tentang komunitas NCC dari mbak Ita Kustina, akhirnya aku yang tidak penah baking seumur hidup memberanikan diri memulai ikut kursus cake dasar dan international cake di Matraman. Hanya ingin memenuhi keingintahuan hati kecil bahwa mocaf bisa dipergunakan untuk membuat cake dan cookies. Dan ternyata aku tidak salah, dengan resep NCC, aku bisa membuat chiffon cake, blackforest, sacher torte, brownies kukus dari mocaf. Rasanya ada kepuasan saat kubawa ke kantor dan semua bilang tidak mengira cake yang mereka makan bukan dari tepung terigu, tetapi dari ketela.
Meski demikian, ternyata aku tidak punya nyali untuk bilang "aku jualan". Kalau ditanya aku selalu bilang, karena aku suka dan menikmati baking sekarang.
Sampai akhirnya, temannya temanku, punya kenalan yang punya putri kecil yang autis. Dia tahu kalau aku suka baking dan bereksperimen dengan mocaf, sehingga lempar order ke aku. Dengan gagah berani aku bilang: "Ok, aku terima".
Dan di sini cerita dimulai. Ibu dari putri kecil itu telp aku dan minta tolong, karena selama ini putrinya tidak pernah bisa punya birthday cake semacam blackforest. Saya tanya, kenapa? Ibu itu menjawab, karena putrinya selain alergi gluten, juga alergi susu dan telur. Gleekk .... seperti mati rasanya, karena selama ini sungguh menyenangkan melihat cake mengembang sempurna karena telur yang dimixer sampai jambul petruk. Kalau tanpa telur jadinya pakai apa? Semula sudah akan menyerah, tetapi mendengar suara ibu itu, tidak tega untuk tidak menolong. Akhirnya ibu itu memesan satu blackforest dan satu cake barbie.
Browsing kesana kemari malah bingung, senjata pamungkas, lempar pertanyaan ke milis NCC. Puji Tuhan karena ide resep berdatangan. Kalau tidak salah ada 3 resep.
Entah mendapat dorongan darimana aku mulai browsing mengenai mocaf, dan akhirnya tahu, bahwa karena tidak mengandung gluten, maka bisa digunakan untuk substitusi terigu bagi mereka yang menderita celiac disease, maupun untuk anak anak yang autis.
Tetapi ada satu pertanyaan kecil lagi yang mengganjal, apakah memang mocaf yang ditanam petani kita, bisa sedikit saja mengganti terigu.
Aku pernah mendengar tentang komunitas NCC dari mbak Ita Kustina, akhirnya aku yang tidak penah baking seumur hidup memberanikan diri memulai ikut kursus cake dasar dan international cake di Matraman. Hanya ingin memenuhi keingintahuan hati kecil bahwa mocaf bisa dipergunakan untuk membuat cake dan cookies. Dan ternyata aku tidak salah, dengan resep NCC, aku bisa membuat chiffon cake, blackforest, sacher torte, brownies kukus dari mocaf. Rasanya ada kepuasan saat kubawa ke kantor dan semua bilang tidak mengira cake yang mereka makan bukan dari tepung terigu, tetapi dari ketela.
Meski demikian, ternyata aku tidak punya nyali untuk bilang "aku jualan". Kalau ditanya aku selalu bilang, karena aku suka dan menikmati baking sekarang.
Sampai akhirnya, temannya temanku, punya kenalan yang punya putri kecil yang autis. Dia tahu kalau aku suka baking dan bereksperimen dengan mocaf, sehingga lempar order ke aku. Dengan gagah berani aku bilang: "Ok, aku terima".
Dan di sini cerita dimulai. Ibu dari putri kecil itu telp aku dan minta tolong, karena selama ini putrinya tidak pernah bisa punya birthday cake semacam blackforest. Saya tanya, kenapa? Ibu itu menjawab, karena putrinya selain alergi gluten, juga alergi susu dan telur. Gleekk .... seperti mati rasanya, karena selama ini sungguh menyenangkan melihat cake mengembang sempurna karena telur yang dimixer sampai jambul petruk. Kalau tanpa telur jadinya pakai apa? Semula sudah akan menyerah, tetapi mendengar suara ibu itu, tidak tega untuk tidak menolong. Akhirnya ibu itu memesan satu blackforest dan satu cake barbie.
Browsing kesana kemari malah bingung, senjata pamungkas, lempar pertanyaan ke milis NCC. Puji Tuhan karena ide resep berdatangan. Kalau tidak salah ada 3 resep.
Fadila barbie |
Cake dibutuhkan hari Senin, berarti Minggu harus selesai. Karena aku masih bekerja, aku belanja bahan dan planning mencoba resep pada hari Sabtu. Pulang belanja sudah tengah hari.
Aku berencana membuat buttercream sendiri untuk memastikan tidak ada susu di dalamnya. Dan syukurlah dengan tanya ke sana kemari, buttercream tanpa susu yang aku buat hasilnya lembut (mungkin karena aku pilih mentega putih australia dengan kualitas bagus).
Aku beli coklat couverture juga untuk memastikan tidak ada susu di dalamnya. Ternyata aku sok tahu, handle coklat couverture tidak gampang, karena aku nekat lelehkan tetapi tidak bisa beku lagi mesti masuk kulkas. Lemas rasanya, mana bisa blackforest tanpa coklat serut. Buru buru aku telpon ibu itu,apakah keberatan jika hiasan coklatnya bukan berbentuk serutan tetapi coklat kancing. Untunglah ibu itu tidak berkeberatan. Dia bilang yang penting bentuknya tetap blackforest dan aman untuk anaknya.
Tantangan berikutnya adalah cakenya sendiri. Resep pertama, bantat. Setelah aku analisa karena terlalu lama mixernya. Masih optimis, masih ada resep kedua dan ketiga. Begitu bantat langsung coba resep kedua. Ternyata berakhir sama ... bantat!!! Berusaha keras menahan air mata. Sudah jam 09.00 malam lebih. Sudah capek dan sangat khawatir, akhirnya aku tinggalkan dapur dan istirahat.
Subuh, aku baca resep ketiga, dan hati hati aku ikuti resepnya. Karena dengan metode baking keduanya gagal, akhirnya aku memilih kukus. Dan hasilnya, mirip dengan brownies kukus coklat.
Kuncinya sepertinya adalah baking soda dan air jeruk limau yang membuat cake mengembang ( kalau yang ini sok tahu he he he).
Akhirnya, 6 layer cake jadilah, 3 untuk blackforest dan 3 untuk barbie. Blackforestku lucu, aku nyebutnya macan tutul, karena totol-totol. Sedang untuk barbie, buatnya sambil ngikutin buku NCC plek ketiplek. Begitu selesai, aku foto dan aku kirim ke bb ibu itu. Kalau yang semula menetes air mata karena sudah hampir putus asa, sekarang menetes air mata karena haru, ibu itu memberi symbol "pelukan" di bb-nya. Dia bilang senang sekali. Karena baru sekali ini putrinya yang berumur 7 tahun bisa makan cake ulang tahun yang aman untuknya.
Akhirnya, 6 layer cake jadilah, 3 untuk blackforest dan 3 untuk barbie. Blackforestku lucu, aku nyebutnya macan tutul, karena totol-totol. Sedang untuk barbie, buatnya sambil ngikutin buku NCC plek ketiplek. Begitu selesai, aku foto dan aku kirim ke bb ibu itu. Kalau yang semula menetes air mata karena sudah hampir putus asa, sekarang menetes air mata karena haru, ibu itu memberi symbol "pelukan" di bb-nya. Dia bilang senang sekali. Karena baru sekali ini putrinya yang berumur 7 tahun bisa makan cake ulang tahun yang aman untuknya.
Dan setelah terima cakenya, ibu itu telp dan mengucap terimakasih sekali lagi. Dan itu bagi saya melebihi jumlah uang yang sudah dibayarnya.
Betapa bersyukurnya saya, yang hanya karena mengikuti milis dan hanya berani nekat, bisa memberi secuil kegembiraan untuk seorang gadis kecil.
Fadila blackforest |
Pengirim : Anastasia Krisnawati
Domisili : Jakarta
Website : http://krista-mocafkitchen.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment