Friday 4 May 2012

Pengalaman Tak Terlupakan (jauh di mata, dekat di hati)

Cerita bermula saat aku masih tinggal di rumah orangtuaku, di daerah Kembangan Jakarta Barat. 
Teman SMA ku memesan kue ulang tahun untuk keponakannya yang akan datang ke rumahnya di daerah Cikupa, Tangerang.

Aku langsung menyanggupi, karena ku pikir kalau urusan delivery tinggal menyerahkan pada kurir khusus kue.
Aku mulai belanja bahan-bahan, dan membuat serta mendekor kue sesuai pesanan yang diminta temanku itu.
Sebelumnya aku menelepon kurir langganan ku, mereka memastikan bahwa bisa mengantar tapi sekitar jam 5 sore, karena pagi dan siang sudah fully-booked. Aku konfirmasi ke temanku, dia bilang tidak masalah jika kue tiba di sana malam hari.

Pagi-pagi aku mengikuti kursus barbie cake dengan uni Dewi Anwar di Toko Jojo, karena aku sudah tidak mungkin membatalkan jadwal kursus, akhirnya kue aku titipkan dengan orang rumah. Setelah aku pulang kursus sekitar jam 6 sore, aku kaget bercampur bingung, ternyata kuenya masih ada di rumah. Ternyata kurir sudah membawa kue tersebut, tapi tak lama langsung mengembalikan ke rumahku.

Alasannya hari sudah sore dan tujuan yang terlampau jauh hingga kue tidak sanggup mereka antar. Ya Allah...aku bingung...banget...duh bagaimana ini...aku sudah capek pulang dari kursus, ditambah ada masalah seperti ini. Akhirnya aku memberanikan diri menelpon temanku dan berkali-kali meminta maaf padanya.
Untungnya temanku memaklumi, dan dia minta kuenya diantar besok ke daerah Kelapa Gading, Jakarta, esok harinya.


Jadi kuenya langsung diantar ke rumah keponakannya itu. Padahal temanku itu ingin sekali menikmati kue buatanku, tapi akhirnya tidak jadi karena insiden kecil ini.
Alhamdulillah esoknya kue diantar kurir langgananku itu ke Kelapa Gading dengan selamat dan kuenya aman tanpa kurang suatu apa pun.

Itulah salah satu pengalaman ku yang mendebarkan selama setahun lebih aku menjadi bakul kue.
Semoga menjadi pelajaran buat aku dan rekan-rekan lain.
  

Pengirim : Lala Zulaiha
Email      : zulaiha.lala@gmail.com

Thursday 3 May 2012

Deg-degan Delivery Cake Saat Rusuh

Ini kisah kurang lebih sebulan lalu,,,,aku pernah share ceritaku ini di milis NCC tapi dengan bahasa yang acakadul & penulisan yang salah-salah, karena saat aku mengetik laporan ke milis NCC tersebut, tanganku  masih gemetar ketakutan berhubung kejadiannya baru aja aku alami...
Semoga kisah lengkapku saat ini lebih mudah dimengerti dan ga ada maksud apa-apa selain cuma ingin berbagi pengalaman yang seumur-umur belum pernah aku alami..amit-amit jangan lagi deh..

Sebelum aku ceritain tentang kisahnya, aku mau ceritain dulu latar belakang kejadiannya..

Aku tinggal di wilayah komplek yang berdekatan dengan komplek dimana di situ  tinggal salah satu "tokoh etnis suku" yang dikenal di dunia "hitam". Tinggal beserta anak buahnya yang suka sewenang-wenang pada penduduk sekitar.

Hari itu dimulai pagi-pagi pas mau berangkat antar anak ke sekolah jalan yang biasa kulalui banyak sekali bertebaran daun dan sampah ranting patah, dapet SMS dari suami  yang bilang itu efek dari angin ribut semalam (aku langsung teringat status temen di FB bahwa tadi malem ada tawuran). Dengan cuek aku balas SMS suami, bukan angin ribut tapi ada tawuran semalem.
Tapi beneran ga nyangka kalau ternyata jalan kampung itu dialihkan, ga boleh lewat jalan utama. Sepanjang jalan yang dilalui, aku lihat beberapa penduduk bergerombol di luar rumah, dan dari potongan-potongan percakapan yang kudengar, ternyata ada penduduk kampung yang terkena parang suku etnis anak buah si"tokoh" tersebut.

Akhirnya sampailah motorku di sebuah gerbang yang cukup besar menuju jalan raya. Tapiiii yang bikin aku heran jalan raya ini sudah penuuuhhh macet total  sama kendaraan dari dua arah berlawanan dan mereka tak bergerak! Setelah aku toleh ke sebelah kanan, pemandangan yang aku lihat bener-bener bikin lemeeessss …di sana ada sebuah mobil lagi dipukul-pukul pakai tongkat panjang-panjang dan kaca mobilnya dipecah-pecah oleh sekelompok anak-anak  muda.
Aku stuck ga bisa kemana-mana, ga mungkin bisa balik arah yang tadi aku lalui. Ndilalah aku melihat celah di depanku, kemudian di sebrang jalan aku lihat ada jembatan yang memungkinkan untuk bisa aku lewati.  Nekat aku lewat menuju ke sana diikuti motor-motor  di belakangku, sementara mobil yang lagi dihajar massa sudah berubah posisi moncongnya. Dalam hati mungkin mau ditenggelamkan ke kali di sisi jalan.

Alhamdulillah berhasil menyebrangi jalan macet dan sampailah menyebrang jembatan kecil di atas kali. Terpaksa pagi itu anakku telat masuk sekolah akibat kejadian ini dan berita yang aku dapat ternyata telah terjadi  pembunuhan  yaitu peumpang mobil yang digedor-gedor tadi, sedangkan mayatnya masih di jalan belum diangkat. Ya Allah ini benar-benar horror yang tidak masuk di akalku

Akhirnya sampailah di rumah dan teringat pesenan teman lama yang tinggal di Daan Mogot yang orderannya adalah Black Forest dan memajukan jadwal pengambilan karena ada isu mau ada demo buruh besar-besaraan di  Jakarta. Langsung aku buatkan birthday cake (BDCK) Double Chocolate pesanannya berikut request di BDCK tersebut ada mobil-mobilan dari fondant. Rencananya malam ini mau diambil ke rumah. Okelah ….dan akhirnya semua selesai dan siap diangkut pukul 19.00 wib.

Temanku berangkat dari Daan Mogot pk 19.30. Pada pukul  23.15 temanku nelpon: “Mbak aku sudah sampai tapi ga bisa ke komplek nih,  jalan menuju kesana diblokir" 
Seperti yang sudah disepakati, bareng suami berangkatlah aku mengantar BDCK di luar komplek malam itu. Berangkatlah kami berdua ke luar rumah malem itu naik motor sambil membawa doos besar berisi BDCK pesanan teman kami.Ddan di sinilah dimulai lagi ketegangan itu.....

Begitu sampai gerbang komplek aku ga sangka ternyata sudah banyak sekali kaum laki-laki berkumpul menjaga gerbang. Seorang bapak mendatangi kami dan berbisik :"Diluar lagi ramai pak, katanya mau ada penyerangan …tahan dulu ya pak sampai ada berita selanjutnya”
Akhirnya kami diperbolehkan ke luar komplek yang ke arah Harapan Jaya saja.

Dan ketegangan jilid II hari itu dimulai lagi. Suasana jalan yang dilalui sepi karena memang sudah menjelang tengah malam, tapi situasi mencekam sangat terasa. Kami terus melanjut kan perjalanan dengan mulut yang terus beristighfar. Jarak dari komplek menuju Harapan Jaya kira-kira 1 km dan kami harus melalui komplek Titian Indah. 
Saat menyebrang jembatan kecil yang menghubungkan Titian Indah dan Harapan Jaya, suamiku berbisik: "Kalau sudah sampai di sini malah gapapa kamu tenang aja"
Dan kamipun masih harus menyusuri jalan sampai keluar komplek Harapan Jaya dimana temanku sudah menungguku di seberang jembatan di luar wilayah Harapan Jaya. Saat itu yang ada dipikiranku secepatnya menyerahkan kue kemudian pergi secepatnya dari sana

Akhirnya proses serah terima selesai dan kami harus kembali lagi melalui jalan yang tadi kami lalui, karena melihat aku masih tegang dan cenderung panik suamiku bilang.."Kamu jangan panik ya..aku bisa ngelakuin apa aja kalau terjadi apa-apa".
Ya Allah….tambah panik deh denger suami bilang gitu, spontan aku jawab "Iya aku ga panik..iya aku ga panik.." ucapku berulang-ulang tanpa sadar dengan maksud berusaha mencari kekuatan dari kata-kata itu. Kedua tanganku makin mencengkeram jaket suami.

Sesampai di gerbang kecil yang membatasi komplek Harapan Jaya dan Titian Indah ternyata gerbangnya di gembok...panik seketika...berbarengan hp berdering temanku menelpon: “ Mbak di mana?”
“Duhh.. nanti yaa.. aku masih di jalan..nanti telpon lagi yaa...” (ternyata temanku itu menelpon karna
mobilnya kehadang oleh penduduk yang sudah membawa sejata tajam dan tongkat-tongkat panjang..duhhh).
Sementara aku masih panik karena gerbang yang sudah digembok. Tapi syukurnya ada polisi yang memang menjaga gerbang membukakan gembok itu...Ya ampuuunnn...

Akhirnya..alhamdulillah… kami sampai rumah dengan selamat dengan sisa-sisa ketegangan yang masih terasa. Legaaa..gemetar..bahkan saat itu aku mendengar suara letusan tembakan di kejauhan.
Dan ketika temanku menelpon, ternyata di luar jalan raya penduduk ramai keluar melakukan sweeping
terhadap kaum etnis suku tersebut, dan belakangan aku mendengar malam itu memang sedang terjadi 'kerusuhan' selanjutnya seperti malam sebelumnya. Bedanya ini  'kemarahan' penduduk kampung di bawah forum organisasi massa terhadap kaum etnis suku dan mereka cenderung 'ngawur' yang menyebabkan orang tak bersalah jadi korban, seperti kejadian penumpang mobil pagi itu yang imbasnya aku alami.


Ada teman yang bilang kenapa sih ga dibatalin aja? Atau di mundurin urusan kue nya? Beneran aku malah ga kepikiran..hehehe. Aku ga kepikir kondisi sebenernya di lapangan se'genting' itu, karena
pemberitaan di televisi pun cuma selintas saja dan memang diberitakan sudah aman dan sudah kondusif dan itu yang jadi peganganku.
Ternyata meskipun sudah dianggap kondusif, sisa-sisa ketegangan masih terasa sampai dua minggu selanjutnya oleh kami sebagai warga sekitar. Polisi-polisi yang terus berjaga-jaga beserta mobil-mobil truk besar dan motor-motor yang banyak di parkir di gerbang utama komplek, membuat kami  bertanya-tanya dalam hati…..memang segenting itu yah?........

Note:
Jujur sebelum kejadian ini, waktu baca milis tentang blog cerita centong ini aku mbathin....waaahh kayaknya ga bakal sih aku akan sharing ke blog CC, secara aku cuma bakulan biasa dengan ritme orderan yang biasa-biasa saja sehingga pengalaman perbakulanku tentunya ga sedahsyat temen-temen lain donk.
Ehhh.....ndilalah aku malah ngalami kejadian yang bikin sport jantung, sehingga akhirnya aku jadi bisa ikutan eksis disini hahahaha....:p *bersyukur ….alhamdulillah


Pengirim   : Martha Famelyna
Domisili    : Jawa Barat

Tuesday 1 May 2012

Kue Ultah Salah Design

Ass.wr.wb ,,,,hallo semuanya,,,,, 
Saya mau bagi cerita nih,,,, pengalaman yang sangat tidak mengenakkan, yang membuat makan tak enak dan tidurpun tak nyenyak... halah kayak lagu aja hehehee ....

Ceritanya siang-siang salah seorang langganan loyal telpon ke rumah, order kue ulang tahun base cakenya sponge cake mocca dengan hiasan bunga-bunga. Karena saat itu saya lagi full orderan maka nggak terlalu nanya detail desain kuenya seperti apa. Nggak tau kenapa yang ada  di pikiran saya ini pasti untuk anaknya yang cewek, maka saya menawarkan buttercreamnya warna pink. Customerku  menjawab mocca aja bu, biar serasi denga rasa base cake nya. 
Telpon ditutup, saya melanjutkan lagi ngerjain orderan untuk sore itu, sambil bikin base cake mocca untuk birthday cake (BDCK) pesanan tadi.

Paginya karena mau pergi ke demo alat masak maka cepet-cepet kuhias BDCK mocca pesena itu, sambil membayangkan yang ultah anak cewek centil... Tiba-tiba saya inget masih punya edible print gambar barbie, wah cocok itu untuk BDCK tersebut. Kubayangkan pasti anaknya seneng ada gambar-gambanya, ini ekstra aja untuk langganan lama. 
Pas mau menghias agak bingung juga, kenapa kok milih cream mocca, bunga-bunganya cocoknya warna apa ya... setelah kupikir-pikir kuberi bunga-bunga fondant aja warna-warni biar meriah nggak terlalu buram. Jadilah kue tersebut kuhias edible barbie kecil dan sekelilingnya bunga-bunga fondant warna warni, masih kutambahi tulisan Happy Birthday My Girl. Terbayangkan betapa meriahnya BDCK tersebut. 
Saya memang lalai sekali nggak tanya umurnya, asal bikin aja apa yang ada di pikiran.

Sepulangnya dari demo, customerku sms nama yang ultah e... kok ya kebetulan nggak ngomong umurnya, kutulislah namanya di kue. Kira-kira jam 04.00 sore kue diambil, langsung dibuka e... menjeritlah dia... "Bu kok barbie.... yang ultah umurnya 20 tahun" 
Whatttsss !!! O..... My God ini kesalahan yang terbesar dalam sejarah pesanan kue ulang tahun selama ini. 

Lemes banget badan in, langsung putar otak harus kuapain kue ini supaya bisa masuk untuk BDCK orang dewasa. Mula-mula mau kubikinkan lembaran coklat untuk menutupi atasnya.. tapi waktunya sudah nggak keburu. Akhirnya yang paling gampang gambar barbie kututupi denga cream lalu kuseruti coklat dan kutambahi cherry sebagai pemanis. Hatiku nggak enak banget, walaupun customerku bilang nggak papa yang penting dalemnya enak dan dia juga mengakui kesalahannya karena nggak bilang untuk dewasa.

Semalaman  saya nggak bisa tidur, terbayang terus kesalahan yang sangat fatal, membuat konsumen kecewa dan bisa merusak acara istimewanya. Esok paginya kuputuskan untuk mengirim tart mocca dengan disain seperti yang dia mau sebagai gantinya. Ini saya lakukan untuk sedikit mengurangi rasa bersalah. 
Customerku  surprised banget, dia bilang: "Terimakasih bu, kok segitunya sampai dikirim ulang tartnya, kemarin nggak papa kok.. yang penting rasanya enak. "

Alhamdulillah hati ini sedikit lega. Mulai sekarang saya sangat berhati-hati kalau menerima order, sejelas-jelasnya supaya nggak mengulangi kesalahan yang sama. Kalaupun orderan hanya lewat sms deskripsinya kuulangi, kusimpan jadi waktu mau membuat kubuka smsnya dan kucocokkan deskripsinya.

Mudah-mudahan ceritaku ini ada gunanya ya untuk teman-teman semuah..... muach....muach....
Salam manis......





Pengirim   : Asti Retno
Domisili    : Jakarta
Website    : http://fianscorner.blogspot.com/

Bisa Menolong Orang Lain

Semula berawal saat suamiku pulang dari suatu pameran dan membawa tepung. Sepintas lalu tidak berbeda dengan tepung terigu, tetapi setelah aku baca brosurnya ternyata itu adalah tepung mocaf (singkatan dari "modified cassava flour") yaitu tepung yang terbuat dari ketela yang dengan pengolahan tertentu sehingga mempunyai sifat yang hampir sama dengan tepung terigu hanya tanpa gluten.

Entah mendapat dorongan darimana aku mulai browsing mengenai mocaf, dan akhirnya tahu, bahwa karena tidak mengandung gluten, maka bisa digunakan untuk substitusi terigu bagi mereka yang menderita celiac disease, maupun untuk anak anak yang autis.

Tetapi ada satu pertanyaan kecil lagi yang mengganjal, apakah memang mocaf yang ditanam petani kita, bisa sedikit saja mengganti terigu.

Aku pernah mendengar tentang komunitas NCC dari mbak Ita Kustina, akhirnya aku yang tidak penah baking seumur hidup memberanikan diri memulai ikut kursus cake dasar dan international cake di Matraman. Hanya ingin memenuhi keingintahuan hati kecil bahwa mocaf bisa dipergunakan untuk membuat cake dan cookies. Dan ternyata aku tidak salah, dengan resep NCC, aku bisa membuat chiffon cake, blackforest, sacher torte, brownies kukus dari mocaf. Rasanya ada kepuasan saat kubawa ke kantor dan semua bilang tidak mengira cake yang mereka makan bukan dari tepung terigu, tetapi dari ketela.

Meski demikian, ternyata aku tidak punya nyali untuk bilang "aku jualan". Kalau ditanya aku selalu bilang, karena aku suka dan menikmati baking sekarang.

Sampai akhirnya, temannya temanku, punya kenalan yang punya putri kecil yang autis. Dia tahu kalau aku suka baking dan bereksperimen dengan mocaf, sehingga lempar order ke aku. Dengan gagah berani aku bilang: "Ok, aku terima".

Dan di sini cerita dimulai. Ibu dari putri kecil itu telp aku dan minta tolong, karena selama ini putrinya tidak pernah bisa punya birthday cake semacam blackforest. Saya tanya, kenapa? Ibu itu menjawab, karena putrinya selain alergi gluten, juga alergi susu dan telur. Gleekk .... seperti mati rasanya, karena selama ini sungguh menyenangkan melihat cake mengembang sempurna karena telur yang dimixer sampai jambul petruk. Kalau tanpa telur jadinya pakai apa? Semula sudah akan menyerah, tetapi mendengar suara ibu itu, tidak tega untuk tidak menolong. Akhirnya  ibu itu memesan satu blackforest dan satu cake barbie.

Browsing kesana kemari malah bingung, senjata pamungkas, lempar pertanyaan ke milis NCC. Puji Tuhan karena ide resep berdatangan. Kalau tidak salah ada 3 resep.

Fadila barbie

Cake dibutuhkan hari Senin, berarti Minggu harus selesai. Karena aku masih bekerja, aku belanja bahan dan planning mencoba resep pada hari Sabtu. Pulang belanja sudah tengah hari.

Aku berencana membuat buttercream sendiri untuk memastikan tidak ada susu di dalamnya. Dan syukurlah dengan tanya ke sana kemari, buttercream tanpa susu yang aku buat hasilnya lembut (mungkin karena aku pilih mentega putih australia dengan kualitas bagus).

Aku beli coklat couverture juga untuk memastikan tidak ada susu di dalamnya. Ternyata aku sok tahu, handle coklat couverture tidak gampang, karena aku nekat lelehkan tetapi tidak bisa beku lagi mesti masuk kulkas. Lemas rasanya, mana bisa blackforest tanpa coklat serut. Buru buru aku telpon ibu itu,apakah keberatan jika hiasan coklatnya bukan berbentuk serutan tetapi coklat kancing. Untunglah ibu itu tidak berkeberatan. Dia bilang yang penting bentuknya tetap blackforest dan aman untuk anaknya.

Tantangan berikutnya adalah cakenya sendiri. Resep pertama, bantat. Setelah aku analisa karena terlalu lama mixernya. Masih optimis, masih ada resep kedua dan ketiga. Begitu bantat langsung coba resep kedua. Ternyata berakhir sama ... bantat!!! Berusaha keras menahan air mata. Sudah jam 09.00 malam lebih. Sudah capek dan sangat khawatir, akhirnya aku tinggalkan dapur dan istirahat.
Subuh, aku baca resep ketiga, dan hati hati aku ikuti resepnya. Karena dengan metode baking keduanya gagal, akhirnya aku memilih kukus. Dan hasilnya, mirip dengan brownies kukus coklat. 
Kuncinya sepertinya adalah baking soda dan air jeruk limau yang membuat cake mengembang ( kalau yang ini sok tahu he he he).

Akhirnya, 6 layer cake jadilah, 3 untuk blackforest dan 3 untuk barbie. Blackforestku lucu, aku nyebutnya macan tutul, karena totol-totol. Sedang untuk barbie, buatnya sambil ngikutin buku NCC plek ketiplek. Begitu selesai, aku foto dan aku kirim ke bb ibu itu. Kalau yang semula menetes air mata karena sudah hampir putus asa, sekarang menetes air mata karena haru, ibu itu memberi symbol "pelukan" di bb-nya. Dia bilang senang sekali. Karena baru sekali ini putrinya yang berumur 7 tahun bisa makan cake ulang tahun yang aman untuknya. 
Dan setelah terima cakenya, ibu itu telp dan mengucap terimakasih sekali lagi.  Dan itu bagi saya melebihi jumlah uang yang sudah dibayarnya.

Betapa bersyukurnya saya, yang hanya karena mengikuti milis dan hanya berani nekat, bisa memberi secuil kegembiraan untuk seorang gadis kecil.

Fadila blackforest

Pengirim   : Anastasia Krisnawati
Domisili    : Jakarta
Website    : http://krista-mocafkitchen.blogspot.com/